Feeds:
Pos
Komentar

Kamoe pusing, bingung membuat disain layout buku??????? ^_^

Nieh…..aQu poenya cara mudah buat bantuin kamoe2 yang merasa kesulitan. Moga aja nie bermanfaat buat kamoe semua…………………………???????? : )

1.Buka file baru atau file yang akan kita atur menjadi bentuk buku;

2.Pilih menu page layout dan sub menu page setup:

3.Pada menu Page Setup, pada pilihan multiple pages pilih bentuk book foold lalu pilih OK

4.Sekarang kita sudah siap membuat tulisan dalam bentuk buku;

5.Atur marginnya minimal masing-masing menjadi 1 sentimeter.

6.Pada saat pencetakan/ print agar kita dapat menggunakan kertas bolak balik lakukan penyesuaian pada printernya (print properties).

7.Cara pengaturan pada setiap printer agak berbeda isitilah yang digunakan biasanya double side printing, print on both side, Two side printing. Contohnya saya menggunakan printer HP Deskjet seri 3740, pilih print on both side nya menjadi manually, lalu ok dan lanjutkan ok untuk mulai ngeprint/ pencetakan.

8.Sebelum melakuan pencetakan sebaiknya jumlah kertas disiapkan pada paper feeder sesuai dengan kebutuhan untuk mencetak;

9.Setelah selesai mencetak satu sisi, secara otomatis printer akan meminta untuk membalikan kertas;

10.Ambil kertas yang sudah ada hasil cetakan pada sisi sebelah dan masukan ke paper feeder (muka sisi yang kosong harus pada area pencetakan, Sebaiknya lakukan uji coba dulu untuk naskah yang hanya membutuhkan satu lembar kertas terlebih dahulu).

11.Setiap judul bab sebaiknya berada pada halaman yang ganjil.

Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetakmaupunelektroniklain.

Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986). Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan surat kabar. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.

Masalah penulisan dapat ditemukan dari beberapa sumber, yaitu dari pengalaman sendiri, dari teori-teori yang perlu diuji kebenarannya dan dari bahan¬bahan pustaka. Setelah masalah penelitian ditemukan, seorang peneliti perlu melakukan suatu kegiatan yang menyangkut pengkajian bahan-bahan tertulis yang merupakan sumber acuan untuk penelitiannya. Kegiatan ini, yang juga disebut studi kepustakaan, merupakan suatu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti baik sebelum maupun selama penelitian berlangsung. Dalam tulisan ini akan dibahas apa yang dimaksud dengan studi kepustakaan, tujuan, sumber-sumber, hambatan, dan bagaimana melakukan studi kepustakaan.
Setelah menemukan masalah yang akan diteliti seorang peneliti akan melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitiannya. Salah satu diantaranya adalah melakukan studi kepustakaan, yang mungkin sudah dirintisnya ketika masih ada dalam tahap mencari masalah penelitian. Penggunaan pustaka untuk ditinjau secara singkat pada dasarnya bermanfaat menunjukkan aspek ilmiah dalam penelitian yang akan disusun. Pustaka yang digunakan idealnya adalah pustaka inti yang berkaitan dengan topik penelitian. Pustaka juga menjadi rujukan konsep yang akan diteliti.

Hampir semua penelitian memerlukan studi pustaka. Walaupun orang sering membedakan antara riset kepustakaan dan riset lapangan, keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Perbedaan utamanya hanyalah terletak pada fungsi, tujuan  dan atau kedudukan studi pustaka dalam masing-masing riset tersebut. Dalam riset pustaka, penelusuran pustaka lebih daripada sekedar melayani fungsi- fungsi  persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodelogi  atau memperdalam kajian teoretis. Riset pustaka dapat sekaligus memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya tanpa melakukan riset lapangan.

Idealnya sebuah riset profesional menggunakan kombinasi riset pustaka dan lapangan dengan penekanan pada salah satu  di antaranya. Namun ada kalanya mereka membatasi penelitian pada studi pustaka saja. Paling tidak ada tiga alasan kenapa mereka melakukan hal ini. Pertama: karena persoalan penelitian tersebut hanya bisa dijawab lewat penelitian pustaka dan mungkin tidak bisa mengharapkan datanya dari riset lapangan. Kedua: studi pustaka diperlukan sebagai satu tahap tersendiri yaitu studi pendahuluan untuk memahami gejala baru yang terjadi dalam masyarakat. Ketiga: data  pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitiannya.

Setidaknya ada empat ciri utama studi kepustakaan. Pertama: peneliti berhadapan langsung dengan teks dan data angka dan bukannya dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa kejadian , orang atau benda-benda lain. Kedua, data pustaka bersifat siap pakai. Ketiga: data pustaka umumnya adalah sumber sekunder yang bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Keempat: kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Banyak yang menganggap bahwa riset perpustakaan identik dengan buku-buku. Anggapan ini tidak salah namun selain buku-buku ada juga data yang berupa dokumen, naskah kuno dan bahan non cetak lainnya. Jadi, perpustakaan juga menyimpan karya non cetak seperti kaset,video, microfilm, mikrofis, disket, pita magnetik, kelongsong elektronik dan lainnya.

 

Langkah Langkah Melakukan Riset Kepustakaan

Dalam melakukan riset kepustakaan, ada empat langkah yang biasa dilakukan.

  1. Langkah pertama adalah menyiapkan alat perlengkapan berupa pensil, pulpen dan kertas catatan.
  2. Langkah kedua adalah menyusun bibliografi kerja.
  3. Langkah ketiga yang perlu dilakukan adalah mengatur waktu penelitian.
  4. Langkah keempat itu yang perlu dilakukan adalah membaca dan membuat catatan penelitian.

Yang perlu diingat, sebuah catatan bibliografis harus memuat nama pengarang dan identitas buku lainnya.

 

 

Renang indah

Renang indah (bahasa Inggris: synchronized swimming) atau renang sinkronisasi adalah olahraga yang memadukan unsur-unsur renang, senam, dan tari. Olahraga ini dipertandingkan secara beregu, tunggal, duet, atau trio. Renang indah memadukan kekuatan dan ketahanan fisik dengan keluwesan, keanggunan, nilai artistik, dan kemampuan menahan nafas sewaktu berada di dalam air. Berkembang awal tahun 1900-an di Kanada, renang indah adalah olahraga yang didominasi wanita.

Renang indah sudah menjadi salah satu cabang eksibisi sejak Olimpiade Helsinki 1952, tapi baru mulai dipertandingkan sejak Olimpiade Los Angeles 1984. Pertandingan renang indah di olimpiade dan kejuaraan dunia renang indah tidak terbuka untuk pria. USA Synchro dan Synchro Canada adalah kejuaraan nasional di AS dan Kanada yang menerima peserta pria.

Atlet renang indah dituntut memiliki kekuatan fisik, kelenturan tubuh, dan kemampuan aerobik yang tinggi dalam melakukan gerakan yang tersinkronisasi. Di hadapan juri, perenang indah melakukan dua set gerakan wajib yang terdiri dari gerakan teknis dan gerakan bebas.

Renang indah diatur Federasi Renang Internasional (FINA). Di Indonesia, renang indah berada di bawah naungan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), dan dipertandingkan di Kejuaraan Nasional Renang Indah Kelompok Umur serta Pekan Olahraga Nasional. Renang indah antara lain juga dipertandingkan dalam Kejuaraan Renang Asia.

Sejarah

Tim renang indah Kanada “meloncat” dari dalam air secara bersamaan.

Sejarah renang indah sebagai olahraga yang dipertandingkan dan memiliki organisasi dimulai sejak awal abad ke-20, walaupun ditemukan bukti-bukti bahwa orang di zaman kuno sudah melakukan gerakan-gerakan seperti balet di dalam air. Pertandingan renang indah pertama kali dilakukan tahun 1890 dan 1891 di Berlin, serta tahun 1892 di London. Pada waktu itu, pertandingan renang indah hanya boleh diikuti peserta pria. Wanita pertama kali mengikuti pertandingan renang indah pada tahun 1907. Pada awalnya, renang indah (synchronized swimming) disebut sebagai artistic swimming, ornamental swimming, figure swimming, pattern swimming, atau scientific swimming. Sekelompok wanita Kanada pimpinan atlet polo air sekaligus penyelam bernama Margaret Sellers mengembangkan olahraga ornamental swimming yang teknik dasar renang dengan teknik untuk menyelamatkan orang tenggelam.

Pada tahun 1907, pebalet Annette Kellerman dari Australia menari balet di dalam akuarium di New York Hippodrome dan mendapat perhatian luas dari publik Amerika Serikat. Selanjutnya pada tahun 1915, mahasiswa Universitas Wisconsin, Katherine Curtis mengembangkan renang indah dengan mencampur gerakan sulit di dalam air dengan gerakan selam. Pada tahun 1923, Katherine Curtis mendirikan klub balet air bernama Modern Mermaids di Universitas Chicago, dan menjadikan balet air sebagai salah satu atraksi dalam pameran dagang Century of Progress World’s Fair tahun 1934 di Chicago.

Pebalet air Annette Kellerman menjadi inspirasi bagi film Million Dollar Mermaid. Film tersebut dibintangi Esther Williams yang juga juara AS renang gaya bebas dan atlet renang olimpiade mewakili AS. Gadis muda mulai menggemari renang indah setelah MGM membuat serangkaian film musikal bertemakan olahraga renang sepanjang tahun 1940-an dan 1950-an. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, juara renang asal Ft. Lauderdale, Charkie Phillips menghidupkan kembali “balet air” di televisi dalam acara “The Brady Bunch Variety Hour”, “The Big Show”, dan bersama Miss Piggy dalam film The Great Muppet Caper.

Setelah melakukan pertunjukan keliling dunia, perenang AS yang mempertontonkan eksibisi renang indah di Olimpiade Roma 1960. Namun baru pada Olimpiade Los Angeles 1984, renang indah dijadikan salah satu cabang pertandingan di olimpiade. Pada waktu itu, cabang renang indah di olimpiade memiliki dua jenis pertandingan, duet dan tunggal. Sekarang, cabang renang indah di olimpiade hanya mempertandingkan kategori duet (2 perenang) dan beregu (satu regu 8 perenang). Kejuaraan nasional renang indah di Amerika Serikat merupakan satu-satunya kejuaraan di dunia yang mempertandingkan kategori trio (3 perenang).

[sunting] Peraturan dan penilaian

Tim renang indah The Riverside Aquettes sedang melakukan gerakan vertikal kaki di atas

Renang indah memiliki 2 cabang pertandingan, figure (sikap dasar) dan technical routine yang masing-masing dibawakan dalam batasan waktu. Cabang figure mempertandingkan kesempurnaan gerakan secara teknis dan tidak menggunakan musik. Sebaliknya, cabang technical routine menggunakan musik. Gerakan renang yang dilakukan atlet harus berdasarkan urutan yang sudah ditetapkan sebelumnya, termasuk di antaranya: boost, rocket, thrust, dan twirl. Cabang figure dan technical routine masing-masing bisa dipertandingkan secara tunggal, duet, atau beregu dengan masing-masing regu terdiri dari 8 perenang.

Dalam setiap pertandingan figure maupun technical routine, atlet diminta melakukan 2 set gerakan, technical routine (TR) dan free routine (FR). Penilaian untuk masing-masing set gerakan:

Technical routine
  • Pelaksanaan (execution)
  • Kesan keseluruhan (overall impression)
Free routine
  • Keterampilan teknis (technical merit)
  • Kesan artistik (artistic impression)

Nilai total tertinggi yang bisa diperoleh atlet atau regu adalah 100. Perolehan nilai dihitung dari nilai total yang diperoleh atlet untuk masing-masing set gerakan.

Juri terdiri dari 10 orang yang dibagi menjadi dua kelompok dengan masing -masing kelompok terdiri dari 5 orang juri. Kelompok juri yang satu menilai keterampilan teknis, sedangkan kelompok juri yang lain menilai kesan artistik. Setiap juri berhak memberi nilai tertinggi 10.

[sunting] Peralatan

Atlet renang indah biasanya menggunakan penjepit hidung agar air tidak masuk ke dalam hidung, Atlet bernafas melalui mulut sewaktu kepala berada di permukaan air. Penggunaan kacamata renang (goggle) tidak diizinkan dalam pertandingan dengan alasan terlalu menarik perhatian. Baju renang yang dipakai atlet dalam pertandingan didesain seindah mungkin dan sering diberi hiasan. Rambut atlet wanita diikat ke atas dan diberi berbagai hiasan rambut. Tata rias tebal sering digunakan atlet wanita untuk menggambarkan perasaan atau emosi yang sesuai dengan tema yang dibawakan.

Kostum dan musik merupakan faktor yang menunjang kesan keseluruhan (overall impression) dan kesan artistik (artistic impression). Kolam renang untuk pertandingan renang indah memiliki pengeras suara bawah air agar musik bisa tetap didengar atlet sewaktu berada di bawah permukaan air.

Menurut sherril , pendidikan jasmani khusus didefinisikan sebagai satu sistem penyampaian pelayanan yang komperhensif yang dirancang untuk mengidentifkasi, dan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor.  Pelayanan tersebut mencakup penilaian, program pendidikan individual (PPI), pengajaran bersifat pengembangan dan/atau yang disarankan, konseling, dan kordinasi dari sumber/layanan yang terkait untuk memberikan pengalaman pendidikan jasmani yang optimal kepada semua anak dan pemuda.

Pelayanan tersebut dapat diberikan oleh seorang spesialis dala pendidikan jasmani khusus oleh seorang guru pendidikan jasmani yang telah mendapat latihan khusus untuk melaksanakan berbagai macam tugas.

Secara singkat dapat dikatakan bahawa pendidikan jasmani khusus adalah satu bagian khusus dalam pendidikan jasmani yang dikembangkan untuk menyediakan program bagi individu dengan kebutuhan khusus. Ada tiga program utama dalam pengembangan (french dan jansma, 1982 : 8)

Pendidikan jasmani disesuaikan (adapted physical education) adalah pendidkan melalui program aktivitas jasmani tradisional yang telah dimodifikasi untuk memungkinkan induvidu dengan kelainan memperoleh kesempatan berpartisipasi dengan aman, sukses dan memperoleh kepuasan. Sebagai contoh, individu yang penglhatanya terbatas atau yang harus  berada di kursi roda untuk berpindah tempat memerlukan peraturan permainan bolavoli yang dimodifikasi atau memerlukan peralatan tambahan untuk bola gelinding.

Pendidikan jasmani korektif terutama mengacu kepada perbaikan kelainan fungsi postur dan mekanika tubuh. Sebagai contoh, seoarang anak yang menderita patah tulang kakinya dan gips pembungkus kaki itu dilepas, ia memerlukan rehabilitasi dari kakinya yang mengecil sehingga untuk sementara waktu harus masuk kelas korektif. Sebaliknya seorang wanita dengan idiopatik skoliosis dimasukkan ke kelas pendidikan jasmani korektif dalam waktu yang relatif lama. Pendidikan jasmani korektif juga disebut dengan pendidikan jasmani remidial.

Pendidikan jasmani perkembangan mengacu kepada satu program kesegaran jasmani yang progresif dan atau latihan otot-otot besar untuk meningkatkan kemampuan jasmani individu sampai pada tingkat atau mendekati tingkat kemampuan teman sebayanya.

A. Tujuan pendidikan jasmani adaptif (khusus)

Pendidikan jasmani khusus diperuntukan bagi mereka yang mempunyai kelainan fisik maupun psikis, tujuan pendidikan jasmani adaptif tidak lain yaitu untuk memebantu mereka yang mempunyai kelainan fisik maupun psikis mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental emosional dan sosial yang sepadan dengan potensi mereka melalui program aktivitas pendidikan jasmani bisa dan khusus yang telah diramcang dengan hati-hati.

Adapun tujuan khususnya adalah untuk menolong peserta didik mencapai tujuan umum ini adalah sebagai berikut:

1.                  Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.

2.                  Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dan kondisi apapun yang akan memperburuk keadaannya melalui aktivitas jasmani tertentu.

3.                  Untuk memberikan kepada siswa kesempatan untuk mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olahraga dan aktivitas jasmani waktu luang yang bersifat rekreatif.

4.                  Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.

5.                  Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan perasaan memiliki harga diri.

6.                  Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan apresiasi terhadap mekanika tubuh yang baik.

7.                  Untuk menolong siswa memahami dan menghargai berbagai macam olahraga yang dapat dinikmatinya sebagai penonton.

 

B. Peran Dan Tugas Pendidikan Jasmani Adaptif (kusus)

Peran dari mereka yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan jasmani khusus adalah sebagai berikut: (1) memberikan pelayanan langsung kepada siswa-siswa yang berkelainan dan keluarga mereka; (2) memberikan latihan pra-jabatan dan dalam-jabatan. Pemberian layanan langsung dalam lingkup sekolah adalah langsung bekerja dengan anak yang berkelainan. Layanan langsung dalam bentuk mengajar dan menilai dapat diberikan atau dilakukan oleh seorang spesialis dalam pendidikan jasmani khusus atau seorang guru pendidikan jasmani biasa yang telah dilatih atau memiliki kompetensi dalam pendidikan jasmani khusus. Administrasi adalah satu peran yang luas yang mencakup tugas-tugas seperti managemen, supervisi dan konsultasi.

C.   Modifikasi Dalam Pendidikan Jasmani Adaptif (khusus)

Bila kita lihat masalah dari kelainannya, jenis Anak Berkebutuhan Khusus dikelompokkan menjadi:

a. ABK yang memiliki masalah dalam sensoris
b. ABK yang memiliki masalah dalam gerak dan motoriknya
c. ABK yang memiliki masalah dalam belajar
d. ABK yang memiliki masalah dalam tingkah lakunya

Dari masalah yang disandang dan karakteristik setiap jenis ABK maka menuntut adanya penyesuaian dan modifikasi dalam pengajaran Pendidikan Jasmani bagi ABK. Penyesuaian dan modifikasi dari pengajaran penjas bagi ABK dapat terjadi pada:

a. Modifikasi aturan main dari aktifitas pendidikan jasmani.
b. Modifikasi keterampilan dan tehniknya .
c. Modifikasi tehnik mengajarnya.
d. Modifikasi lingkungannya termasuk ruang, fasilitas dan peralatannya

Seorang ABK yang satu dengan yang lain, kebutuhan aspek yang dimodifikasi tidak sama. ABK yang satu mungkin membutuhkan modifikasi tempat dan arena bermainnya. ABK yang lain mungkin membutuhkan modifikasi alat yang dipakai dalam kegiatan tersebut. Tetapi mungkin yang lain lagi disamping membutuhkan modifikasi area bermainnya juga butuh modifikasi alat dan aturan mainnya. Demikian pula seterusnya, tergatung dari jenis masalah, tingkat kemampuan dan karakteristik dan kebutuhan pengajaran dari setiap jenis ABK.

D. Dasar Hukum Pendidikan Jasmani Adaptif

Dalam peraturan pemerintahan di indonesia terutama dalam dunia pendidikan banyak sekali dasar-dasar hukum yang menerangkan fungsi dan sasaran pendidikan yang akan dicapai, stiap warga negara wajib memperoleh pendidikan dan pemerintah wajib membiayainya. Begitu juga para penderita kelainan fisik maupun psikis, mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak yang akan membantu pertumbuhan serta perkembangannya. Dalam UUD 45 pasal 31 yang berisi :

1.      Setiap warga negara berhakmendapatkan pendidikan.

2.      Setiap waga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

3.      Pemerintah  mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional.

Ini semua mencerminkan betapa negara memperioritaskan pendidikan bagi setiap warga negaranya.

Dalam UU sistem pendidikan nasional (SPN) no. 20 tahun 2003 babIV pasal 5 ayat 2 menyatakan bahwa warga negara yang memiliki kelianan fisik,emosional, intelektual, dan atau sosial berhaj mendapatkan pendidikan khusus dengan memdapatkan pendidikan khusus mereka dapat tumbuh dan berkembang dan dapat menguasai keterampilan-keterampilan gerak dasar mptorik serta dapat mengopetasikan dan mengendalikan diri mereka.

E. Manfaat Pendidikan Jasmani Khusus (Adaptif)

Manfaat bagi jasmani

Aktivitas jasmani penting bagi perkembangan maksimal dari jasmani. Melalui program pendidikan jasmani yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik pertumbuhan jaring-jaring otot dan tulang dirangsang. Jasmani anak, khususnya anak yang gemuk, dapat dipengaruhi dengan aktivitas jasmani.

Manfaat bagi keterampilan gerak

Banyak faktor, termasuk belajar dan latihan, mempengaruhi perkembangan keterampilan gerak. Guru yang profesional dan berkemampuan dapat membantu tiap anak mengembangkan secara paling efisien koordinasi syaraf otot (neuomuscular), keterampilan gerak dan gerak-gerak kreatif.

Manfaat bagi kesegaran

Melalui satu program pendidikan jasmani yang seimbang, kekuatan tubuh, daya tahan, kelentukan, dan mobilitas dapat dikembangkan dan dipertahankan, dan dapat membantu anak mengembangkan tingkat kesegarannya yang optimal untuk kehidupan sehari-hari.

Keuntungan emosional

Sebagian besar dari aktivitas jasmani melibatkan emosi. Umpamanya, dalam waktu yang relatif singkat, sikap anak dapat berubah dari sangat kecewa ke kegembiraan. Anak dapat belajar untuk menguasai emosinya dan perilaku lainnya dengan baik melalui bimbingan dari guru pendidikan jasmani dan peraturan dalam tiap jenis permainan.

Keuntungan sosial

Pendidikan jasmani dapat membantu anak belajar dengan cara yang diinginkan untuk berhubungan dengan orang lain, untuk mengembangkan peran tiap kelamin dengan baik, dan mengembangkan nilai-nilai moral yang dipandang baik oleh masyarakat. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan untuk interaksi sosial dalam lingkungan yang bervariasi, dan dapat membantu baik anak berkelainan maupun yang tanpa kelainan belajar menerima perbedaan individual dari manusia.

Keuntungan bagi kecerdasan

Pendidikan jasmani dapat meningkatkan perkembangan intelektual. Setiap kali anak berpartisipasi dalam permainan yang disajikan dalam pendidikan jasmani, olah pikir diperlukan. Sejumlah pakar berpendapat bahwa tingkat kesegaran jasmani berhubungan dengan pencapaian intelektual, khususnya kesiapan mental dan konsentrasi.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, Arma. 1996. Pendidikan Jasmani Adaptif. Jakarta: Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Akademik.

http//www.ikadam23, Pembelajaran Adaptif Dalam Pendidikan Jasmani Bagi ABK.com

http//www.leecan02 blog.Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Dasar ’45. Surabaya : Karya Ilmu.

CABANG OLAH RAGA SENAM

A.  WAKTU PELAKSANAAN

Kejuaraan Senam pada POR PROV II 2009 di Kota MALANG dilaksanakan pada tanggal 5 sd. 10 Oktober 2009 di Gedung Graha Tirta Jl. Bendungan Sehuiur Malang.


B.  JENIS KOMPETENSI

 

Kompetisi Bebas

Kompetisi Bebas


Artistik Putra  Artistik Putri 
Beregu ( kompetisi I )  Beregu ( kompetisi I ) 
Kompetisi serba bisa (kompetisi II)  Kompetisi serba bisa (kompetisi II) 
Perorangan per alat (Kompetisi III) – Lantai – Meja lompat  Perorangan per alat (Kompetisi III) – Lantai – Meja lompat 


Kompetisi Bebas
Kompetisi bebas
Ritmik  Sport Gymnastik 
  Single putra 
Kompetisi serba bisa (kompetisi II)  Single putri 
Perorangan per alat (Kompetisi III) -Tali – Simpai   

 

C. JUMLAH PESERTA TIAP DAERAH

No  Cabor  Atlet  Off  Jml 
Artistik putra 
Artistik putri 
Ritmik 
Sport Gymnastik 
  Jumlah  10  14 

 

 

 

D. KETENTUAN UMUM

1.   Peraturan perlombaan yang dipergunakan sesuai dengan CODE OF POIN 2006 dan peraturan PERSANI

yang dimodifikasi , dengan penyesuaian secukupnya pada waktu pertemuan tehnik.

2.  Pengaturan tehnik penyelenggaraan ditangani sepenuhnya oleh panitia pelaksana yang di tunjuk oleh

PERSANI dan KONI Jawa Timur.

3.  Juri yang bertugas telah mendapat rekomendasi dari Pengprop PERSANI Javva Timur.

4.  Pesenam daerah yang sedang mengikuti pemusatan latihan jangka panjang Pengda PERSANI Jawa Timur

di Gresik, diperkenankan sebagai peserta dan harus mewakili daerah asal (kecuali ada surat rekomendasi

mutasi atlet dari pernerintah daerah asal).

5. Atlet yang pernah mengikuti POPNAS, KEJURNAS yang mendapatkan medali per orangan / Per-alat dan

serba bisa tidak diperbolekan ikut kecuali juara beregu.

6. Atlet yang pernah mengikuti PON, ataupun pada kejuaraan tingkat Internasional (yang memperoleh

medali ataupun tidak) tidsk diperkenankan sobagsi peserta PORPROV II 2009 di Malang.

7. Atlet yang pernah mengikuti kejuaraan usia dini tingkat nasional yang dilaksanakan o!eh Depdiknas

diperkenankan untuk menjadi peserta PORPROV II 2009 di Malang.

8.   Alat lantai, baik artistik putra maupun putri menggunakan ukuran 12m x 12m.

9.   Alat meja lompat :

–    Artistik putra dengan ketinggian minimal 110 cm.

–    Artistik putri dengan ketinggian minimal 110 cm.

10. Ritmik denyan arena 12m x 12 m.

11. Artistik putra, artistik putri dan ritmik dengan rangkaian bebas atau kompetisi bebas. . Sport Gymnastics : Single putra, single putri, kompetisi bebas .

E.     KETENTUAN KHUSUS

1.   Regu untuk artistik putra terdiri dari 3 (Tga) pesenam.

Juara regu diambil dari total  nilai ketiga pesenam terbaik untuk nomor lantai,dan meja lompat.

2.   Regu untuk artistik putri terdiri dari 3 (tiga) pesenam.

Juara regu diambil dari total nilai ketiga pesenam terbaik untuk nomor lantai, dan meja lompat.

3.  Jumlah Regu Artistik Putra dan Artistik Putri   3 ( pesenam)

4.  Regu untuk ritmik terdiri dari 2 (dua) pesenam. Tidak ada juara beregu.

5.  Kontingen yang kurang dari persyaratan jumlah regu baik untuk artistik putra, putri maupun ritmik

hanya mengikuti kompetisi II (serba bisa keseluruhan alat) dan kompetisi III (final perseorangan

per-alat).

6. Juara untuk nomor serba bisa (kompetisi II) diarnbil dari total nilai tertinggi di kedua alat untuk

artistic dan ritmik . Satu daerah hanya berhak diwakili 2 (dua) pesenam untuk artistic dan 1 Pesenam

Untuk ritmik.

7.   Nomor final (kompetisi III) Artistik dan Ritmik.

a. Satu (1) pesenam hanya boleh tampil di 1 (satu) alat.

b. Satu (1) daerah hanya diperbolehkan 1 (satu) alat.

8.   Peserta final aitistik putra dan putri diarnbil 8 terbaik dari kompetisi I.

9.   Peserta final ritmik diarnbil 6 terbaik dari kompetisi I.

10. Pakaian perlombaan sesuai dengan rule and regulation PERSANI, apabilamelanggar ketentuan akan dikurangi 0.5.

F.   WASIT

1. Delegate

2. Ketua Pertandingan

3. Wasit Artistik dan Ritmik terdiri dari 5 orang:

– Wasit tengah menjumlah total nilai dari 4 orang wasit di sampingnya.

4. Wasit Sport Gymnastik terdiri dari 3 orang:

– Eksekution

– Akrobatik

– Koreo

G. JUMLAH MEDALI YANG DIBUTUHKAN

 

No  Cabor  Mcdali 
EMS  PRK  PRG 
Artistik putra 
Artistik putrid 
Ritmik 
Sport aerobic 
  Jumlah  -rsH  13  13 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ISI RANGKAIAN LANTI PUTRA PORPROV II 2009

Kejuaraan ini dilaksanakan dengan mempertombakan rangkaian bebas dengan gerakan yang sesuai Code of Poin. Pesenam boleh menampilkan gerakan yang tinggi sekalipun, dengan catatan gerakan tersebut telah benar-benar dikuasai. Pelatih dianjurkan untuk lebih mengutamakan keselamatan pesenam. Dengan tidak mernaksakan pesenam melakukan gerakan yang sulit namun belum dikuasai dengan baik. Hal ini akan merugikan pesenam baik dari segi penelitian maupun keselamatan.

Penilaian ada 2 penilaian yaitu ” A ” dan “B” pada seiuruh alat Isi dari Nilai “A “

Adalah nilai kesulitan 10 Elemen ( 9 eiemen terbaik tapi maksimal 4 elemen pada setiap Groupnya , kronologinya didaiamnya elemen terbaik termasuk nilai dari pendaratan ).

FAKTOR             KESULITAN

Elemen 
Nilai  0,10  0,20  0,30  0,40  0,50  0,60 

Nilai “B”

Nilai “B” dimulai dari nilai 10 dan akan mengevaluasi dari pernotongan dari

kesepuluh poin.

Pengurangan Juri B

Kesalahan kecil                                 0,10

Kesalahan Sedand.                              0,30

Kesalahan Besar                                0,50

Jatuh                                          0,80

Pendaratan

Dismount ( pendaratan ) minimal “C” apabila pendaratan :

Nilai                   B                  dikurangi      0,20

Nilai                  A                  dikurangi      0,50

 

 

 

 

Apabiia melakukan pendaratan nilsi D, E dan F akan diberi nilai bonus 0,10.

Nilai Bonus Koneksi /Gabungan

C+ C                                       Nilai             0,10

B + D                                      Nilai             0,10

C + D atau D+C                         Nilai           0,20

B + E atau E + B                       Nilai           0,10

C + E atau E + C                        Nilai            0,20
PERSYARATAN KHUSUS UNTUK LANTAI

1. Group elernen non akrobatik.

2. Group elemen akrobatik ke depan.

3. Group elemen akrobatik ke belakang.

4. Group   elemen   akrobatik   kasamping   ,   lompat   kebeiakang   dengan setengah putaran untuk salto ke depan   dan sebaliknya.

5. Dismount tidak bcleh di>group demen 1.

meja lompat

Penilaian Meja Lompat minimal adalah Handspring sesuai dengan Code Of

Poin 2006.

Kompetisi I dan II Satu lompatan

Kompetisi III dua lompatan Yang sama atau berbeda dibagi dua.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ISI RANGKAIAN RITMIK

Rangkaian / Koreograti bebas Pada alat tali dan simpai

a.    Persyarata Rangkaian bebas alat tali: factor kesulitan    maksimal 14 Diffeculti ( Kesulitan ) terdiri dari:

–   Lompat (juamp /loop )                                          max   8

–   Balance ( keseimbangan )                                           max    2

–   Pivot   ( putaraa)                                                 max  2

–   Flexibility ( Kelenturan )                                       max  2

b. Persyaratan rangkaian bebas alat Simpai, factor kesulitan
maksimal 14 Diffeculti

–   Lompatan (jump / Loop)                                            max   4

–   Balance (Keseimbangan )                                            max   4

–   Pivot ( Putaran)                                                  max   3

–   Flexibility ( Kelenturan )                                            max   3

Peserta wajib menggunakan musik yang sesuai dengan rangkaian gerak / koreografi Minima! 1,24 dt Max musik 1.3.0 detik.

RANGKAIAN ARTISTIK PUTRI

Lantai

Gerakan yang ditampilkan yaitu 9 gerakan dengan nilai tertinggi ditambah turun (Dismount). Gerakan yang sama ditampilkan lebih dari 1 kali akan tetap dihitung 1 gerakan .

Element Group Requirment (EGR).

Yaitu persyaratan gerakan yang ada dalam rangkaian. Ada 5 persyaratan ,masing masing memiliki nilai 0,50 jika terpenuhi (kecuali turun).

1.  Dance – 2 Gerakan Leaps atau Hops yang berbeda, salah satunya split 180°

2.  Aero Serie – Gabungan dari minimal 2 akrobatik. Salah satunya salto

3. Two Different salto / Aero Direction.

Gerakan salto dalam rangkaian yang berbeda arah ( depan/samping dan belakang ).

4. Turn

Gerakan berputar dengan 1 kaki,.minimal 360° ( 1 putaran ).

5.   Dismount

Gerakan salto yang dilakukan paling akhir balam rangkaian , dengan ketentuan .

* No Dismount, A atau B dismount                                                      -0,00

* C Dismount                                                                                -0,30

* D atauLebih                                                                                -Q,50

Keterangan

1. Alat yang idigunakan berukuran 12 x 12 Meter

2. Rangkaian harus memenuhi syarat waktu yaitu minimal 30 detik dan maksimal 90 detik. Apabila kurang dari 30 detik akan mendapat pemotongan 0,20 , dan apabila lebih dari 90 detik akan mendapat pemotongan 0,50.

3. pelaksanaan rangkaian diiringi dengan musik instrument , jika tidak menggunakan musik atau musik dengan lagu akan di kurangi 0,50. Kecuali ada kesalahan teknis pada saat perelombjan berlangsung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERATURAN DAN TATA TERTIB

PERTANDINGAN SPORT GYMNASTIK PORPROV JATIM KE II

KOTA MALANG 5 SD. 10′OKTOBER 2009

1. Koreo bebas

2. Lapangan yang digunakan ukuran 7×7 meter termasuk garis 5 cm

3. Waktu 130 detik – 135 detik (+- 5 detik)

4. Koreo

10 Difficulty Elements Terdiri dari : a. 5 Difficulty elemen bawah

b. 5 Difficulty elemen atas

5. 4 unsur Families

– a. Group A    :- b. Group B   :

– c. Group C    :

– d. Group D   :

– a. Group A    :

– b. Group B   :

– c. Group C    :

– d. Group D   :

 

Group A : DYNAMIC STRENGTH

Push Ups, Wenson PU, A-FRAME & CUTS FAMILIES

Families yang terdapat dalam Group A adalah:

Push Dps, Wenson push up, Plio push up, A Frame, Cut, V & High V

suport, Leg circle, Flair, Helicopter, Capoeira with twist

MINIMUM REQUIREMENTS (Persyaratan Minimum)

Group B : STATIC STRENGTH

Families yang terdapat dalam group B adalah:

Stradle Support, L Support, V Suport, Wenson Support, Lever Support

dan Flanche

MINIMUM REQUIREMENTS CPersyaratan Minimum)

Group C : JUMPS & LEAPS

Families yang terdapt dalam group B adalah:

Air turn, Free Fall, Gainer, Sagital scale, to push, up, Tuck Jump, Straddle

Jump / leap, Cossack jump, Pike jump, Split jump / leap, Frontal split

jump, Switch split leap, Scissor Kick, Scissors leap

MINIMUM REQUIREMENTS (Persyaratan Minimum)

 

 

Group D :  BALANCE DAN FLEXIBILITY

Families yang terdapat pada group D adalah :

Turn,  Balance,  High Leg  Kicks, Sagital Split,  Frontal Split,  Illusion,

Capoeira.

MINIMUM REQUIREMENTS (Persyaratan Minimum)

 

 

6. Pakaian Pertandingan

a. Payet Ketat dan Celana Ketat 2

b. Sepatu Putih dan Kaos Kaki Putin

c. Rambut menempel dengan Kulit Kepala (putra dan putri)

d. Atlet Sport Gymnastik Pria tidak boleh pakai lengan panjang

e, Baju Atlet Sport Gymnastik putri tidak boleh melebihi garis pinggul

f. Tidak diperkenankan memakai pewarna rambut

g.Tidak diperkenankan menggunakan gliters ‘}

h. Harus menuju titik dimana mereka melakukan Posisi Awal

i. Menyediakan 2 buah CD

1 (satu) dipergunakan untuk muSik pertandingan

1 (satu) untuk cadangan

1 CD berisi 1 (satu lagu).

 

Penilaian senam sangat dipengaruhi oleh subyektifitas.

Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan kurang menarik, karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastic kecil melintas di atas net ( yang selanjutnya disebut pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh merupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiri.

Pada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun selama 30 tahun menjadi ukuran prestasi nasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan di London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan, yakni Fred Derry yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.

Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain–pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.

Perlengkapan Tenis Meja

1. Bet atau Raket

Bet merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai busa atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul bola pada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan – bahan lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis tersebut didapatkan bet seperti yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain mengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang meliputi segalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan prima. Pukulan semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber dunia.

2. Bola

Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan selanjutnya bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan personal bagaimana gigihnya menjatuhkan lawan, tetapi bagaimana cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan lawan, sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bola akan tetap licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola jenis ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak diduga.

3. Pakaian

Pilihlah kaos yang sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan. Jangan memilih kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang benar-benar sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh.

Sebelum mulai pertandingan suatu turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa tempat permainan di dunia internasional, kadang –kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan kaos rangkap dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan.

4. Meja Tenis

Meja yang baik adalah meja yang mempunyai ukuran sebagai berikut ;

Panjang : 2,74 meter

Lebar : 1,52 meter

Panjang net : 1,83 meter

Tinggi : 76 cm

Warna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar 2 cm.

5. Net

Net ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kanan meja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15 sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang net tersebut.

Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan bagian bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja tersebut.

 

D. Peraturan Tenis Meja

1. Meja

a. Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.

b. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.

c. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.

1) Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas akhir” (endlines)

2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas sisi” ( side lines)

d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.

2. Net

a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.

b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.

c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.

3. Bola

a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.

b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.

c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).

4. Bet atau raket

a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.

b. ”Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.

c. Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih atau berrefleksi.

 

 

PERATURAN BOLA BASKET

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

Peraturan Permainan Bola Basket

 

Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.

1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.

2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).

3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.

4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.

5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.

6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.

7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).

8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.

9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.

10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.

11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.Teknik dasar permainan bola basket antara lain:

(1) Teknik melempar dan menangkap bola.

(2) Teknik menggiring bola.

(3) Teknik menembak.

 

(4) Teknik gerakan berporos.

(5) Teknik Lay-Up shoot.

 

(6) Teknik Rebound.

 

Teknik Melempar dan Menangkap Bola

1) Cara Memegang Bola Basket

2) Teknik Mengoper Bola yaitu sebagai berikut :

a) Mengoper Bola dengan Dua Tangan dari Depan Dada (Chest Pass)

b) Operan dari Atas Kepala

c) Operan Pantulan

d) Operan Samping

e) Operan Lengkung Samping

3) Teknik Menangkap Bola

4) Teknik Menggiring Bola (Dribbling)

Bentuk-bentuk menggiring bola basket adalah sebagai berikut

a) Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan)

b) Menggiring bola rendah ( untuk mengontrol atau menguasai, terutama dengan pemain lawan dalam menerobos pertahanan lawan)

c) Menggiring campuran menurut kebutuhan. Perubahan dari menggiring tinggi dan rendah atau sebaliknya sangat dibutuhkan untuk gerakan tiba-tiba

12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit

13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang

 

 

 

SEJARAH RENANG DUNIA

Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di dalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian barat-daya Mesir. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis buku renang pertama kali, “Colymbetes”. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.

Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.

Zaman Kuno

Lukisan dari Zaman Batu telah ditemukan didalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir dekat Libya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.

Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yangmenunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.

Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.

Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.

Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.

Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.

Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang.

di Jepang renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi, diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.

Abad Pertengahan hingga tahun 1800

Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.

Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang “Colymbetes”. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.

Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis “Seni Berenang”, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.

Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal “Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup” dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis “Gymnastik für die Jugend” (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.

Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain “Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht” (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat “pancing” untuk membantu dalam belajar berenang.

Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.

Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 (1768?) di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.

Era Olimpiade modern setelah tahun 1896

Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.

Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.

Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).

Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.

Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.

Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.

Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4*50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904).

Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan kompetisi untuk lompat jauh, dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat kedalam kolam renang diukur.

Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai “penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher.

Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

TEKNIK DASAR BOLAVOLI

Teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :

 

1. Teknik Tanpa Bola.

a. Sikap Siap.

Berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu, kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135º, kedua tangan ditekuk sedikit diletakkan rileks didepan tubuh,  badan dicondongkan kedepan sampai tumit terangkat.

b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.

c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.

d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.

e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.

f. Gerak meluncur.

g. Gerak tipuan

 

2. Teknik Dengan Bola

a. Service untuk menyajikan bola pertama.

1. Underhand Service

 

 

Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).

Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.

Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.

 

Jenis² Underhand Service

a.       Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.

b.      Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.

c.       Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.

d.      Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

2. Overhead Service

 

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.

Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.

Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.

Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

 

Jenis² Overhead Service

a.       Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.

b.      Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.

c.       Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.

d.      Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

3. Floating  Service

a.       Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.

Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.

Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

 

b.      Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.

Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.

Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan  dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.

Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

4. Jump Service

Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.

 

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :

o       Dapat menjatuhkan mental lawan

o       Mempersulit lawan untuk membangun serangan

o       Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan

o       Memudahkan kerja defender

 

Teknik Jump Serve :

o       Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.

o       Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.

o       Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.

o       Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).

o       Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.

o       Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².

Cara Melatih

o       Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.

o       Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.

o       Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.

o       Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.

o       Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.

o       Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.

o       Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.


b. Pass Bawah berguna untuk passing dan umpan.

o       Pemain melakukan sikap siap.

o       Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.

o       Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º menjadi 45º.

o       Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.

o       Kembali kepada sikap siap.

 

 

 

Jenis² Pass Bawah

1. Pass Bawah dua Tangan

2. Pass Bawah Satu Tangan

3. Pass Bawah Bergulir Kesamping

4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang

5. Pass Bawah Meluncur Kedepan

c. Pass atas berguna untuk passing dan umpan

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.

o       Pemain melakukan sikap siap.

o       Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.

o       Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.

o       Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.

o       Kembali kepada sikap siap.

 

 

 

 

Jenis² Pass Atas

1. Pass Atas Normal

2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang

3. Pass Atas Bergulir Kesamping

4. Pass Atas Meloncat


d. Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.

1. Umpan Kedepan

Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.

 

Jenis² Umpan.

a. Umpan Normal/Open.

Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.

b. Umpan Semi.

Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher  telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.

 

c. Umpan Straight/Kamboja.

Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.

d. Umpan Quick.

Teknik umpan ini memerlukan ketinggian  bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.

2. Umpan Kebelakang

Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.

 

e. Smash untuk serangan guna mematikan lawan.

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat

 

o       Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

 

o       Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.

o       Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.

 

 

o       Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

 

o       Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Jenis² Smash.

1. Open

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

 

2. Semi

Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open

 

3. Quick

Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

 

4. Straight

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel  dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

 

5. Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

 

6. Dummy

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.

 

7. Bola 3 meter

Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

 

8. Kijang

Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

 

9. Double Step

Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

 

10. Step L

Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

 

 

f. Block bermanfaat untuk pertahanan di net.

Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.

Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.

 

 

 

Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar². Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.

Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari² kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola tersebut.

Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki  dan lentur.

 

Jenis² Block

1. Block Bola Open

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

2. Block Bola Semi

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

3. Block Bola Quick

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :

o       Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan

o       Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..

o       Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.

o       Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.

o       Side step (Block 2 step)  dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.

o       Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.

A. Latar Belakang
Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan yang sangat populer, karena permainan sepakbola sering dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa maupun orang tua.
Saat ini perkembangan permainan sepakbola sangat pesat sekali, hal ini ditandai dengan banyaknya sekolah-sekolah sepakbola (SSB) yang didirikan. Tujuan dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu berusaha menguasai bola, memasukan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukanbola . Permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar kerjasama antar sesama anggota regu, sebagai salah satu ciri khas dari permainan sepakbola.
Untuk bisa bermainan sepakbola dengan baik dan benar para pemain menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula.
Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling (menggiring bola).
Khusus dalam teknik dribbling (menggiring bola) pemain harus menguasai teknik tersebut dengan baik, karena teknik dribbling sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain sepakbola. Teknik dribbling (menggiringbola) terbagi menjadi tiga macam :
1. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian dalam.
2. Teknik dribbling dengan kura-kura penuh (punggung kaki).
3. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian luar.
Disamping itu, kecepatan dalam dribbling (menggiring bola) sangat dibutuhkan untuk menunjang penguasaan teknik tersebut. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berurut-urut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini penulis rumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah permainan sepakbola ?
2. Apa saja teknik dasar permainan sepakbola ?
3. Apa yang dimaksud dribbling ?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dribbling ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman penulis mengenai masalah yang dibahas dalam makalah ini. Disamping itu, tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Telaah Artikel.

D. Teknik Dasar Permainan Sepakbola
Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar sepakbola yang baik.
Untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola.
Adapun mengenai teknik dasar sepakbola dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :

a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
a. Mengenal bola
b. Menendang bola (shooting)
c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola
d. Menggiring bola (dribbling)
e. Menyundul bola (heading)
f. Melempar bola (throwing)
g. Gerak tipu dengan bola
h. Merampas atau merebut bola.
i. Teknik-teknik khusus penjaga gawang.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengambil salah satu teknik dasar sepakbola yaitu teknik menggiring bola (dribbling), karena teknik ini dapat dilakukan dengan berbagai variasi dalam melakukannya, antara lain menggiring bola menggunakan kaki bagian luar, bagian dalam, dan punggung kaki.

E. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiringbola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

F. Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiringbola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

DAFTAR PUSTAKA

Luxbacher, Joseph A., 2004, Sepakbola, edisi kedua, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Soekatamsi, 1997, Permainan Besar I Sepakbola, Jakarta, Universitas Terbuka.
Sudjarwo, Iwan dan Nurdin, Enur, 2005, Permainan Sepakbola, Diktat, Tasikmalaya, PJKR FKIP Universitas Siliwangi.